Belajar Bijak (11)

  • 09:31 WITA
  • Administrator
  • Artikel

Apa judul buku kehidupan anda? Pertanyaan ini saya lempar ke beberapa group WA untuk dijawab supaya bahasannya menjadi lebih empirik. Jawaban beragam dari teman sungguh menakjubkan, betapa buku kehidupan itu ibarat lautan luas yang bukan hanya tak bertepi tetapi juga dalam, kompleks, tak terduga, dan mengejutkan.

Saya mencoba menyajikan beberapa. Ada yang menyodorkan judul: Roller Coaster. Terbayang kehidupan sahabat ini dengan analogi gerakan roller coaster yang naik turun, kencang pelan, atau datar menukik. Membayangkan bagaimana hidup penuh ketegangan, teriakan, dan seolah kehilangan jantung saat keretanya menukik turun dan endingnya merasa lega.

Di group lain ada teman memberi judul hidupnya: Badai Pasti Berlalu. Sejenis judul yang lain, Jangan Bersedih, atau judul buku teman lainnya, Mengayuh dalam Kepastian, sekelompok dengan Petualang dan Petarung atau Aku Bukan Batu. Kita bisa belajar tentang optimisme yang ada dalam bab-bab kehidupan teman tersebut, temasuk judul kegembiraan hidup, Senyummu Kebahgianku atau Sehat Jasmani dan Rohani. Mungkin sedikit berbeda dengan teman yang lain: Langkahku Terhenti, yang juga bisa dibaca sebagai ekspresi jiwa yang melingkupinya, mungkin judul itu terkait dengan suasana covid 19.

Namun ada juga yang mencermati hidupnya yang lebih personal; Pribadi yang Terbaca, yang sekelompok dengan judul teman lain: Arisan, yang bisa saja berkisar pada kegembiraan atau kegundahan roda aktifitas hidup mereka. Jauh lebih pribadi lagi saat seorang teman memberi judul buku kehidupannya: Suami Takut Isteri. Semua ini menggambarkan bagaimana sebuah lakon hidup terbayangkan atau tersimpulkan.

Dari judul buku kehidupan yang disajikan, saya menyimpulkan semua masih mencintai dan menikmati pasang surutnya kehidupan, semua masih ingin berbuat untuk dunia yang berubah. Tak terkecuali bagi yang menempatkan ketakutan sebagai tema sentralnya. Mungkin semacam the politics of fear, memainkan rasa takut sebagai kartu as untuk kebebasan. Itu sekadar perabaan saya buat teman yang memberi judul kehidupannya: Suami Takut Isteri.