Makassar, 8 Mei 2024— Sebanyak 52 pengurus lembaga kemahasiswaan dari berbagai jurusan, termasuk mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab, menghadiri sosialisasi penguatan moderasi beragama di UIN Alauddin Makassar. Acara yang berlangsung selama dua hari, tanggal 7 hingga 8 Mei 2024, ini diselenggarakan di Hotel Sultan Alauddin and Convention.
Acara tersebut dibuka oleh Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Muh. Khalifah M, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya moderasi beragama sebagai salah satu upaya untuk mencegah kekerasan serta membangun dialog yang santun dalam menyampaikan aspirasi, khususnya dalam konteks kehidupan kampus. Hal ini juga sejalan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam yang menekankan pada keadilan dan kedamaian.
Dr. H. Kaswad Sartono, M.Ag, Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama (AAKK) UIN Alauddin Makassar, menjadi pembicara pertama dalam sesi materi. Dalam paparannya, beliau menjelaskan bahwa konsep moderasi beragama muncul sebagai respons terhadap ekstremisme dalam pandangan, sikap, dan praktik beragama. Menurut beliau, penting bagi seluruh anggota komunitas kampus untuk memahami bahwa moderasi beragama adalah bagian dari komitmen kebangsaan yang mendasari toleransi, penolakan terhadap kekerasan, dan penerimaan terhadap pluralitas tradisi.
Sarina Andriani, seorang mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab sebagai wakil pengurus lembaga kemahasiswaan yang turut hadir dalam acara tersebut, menyatakan, "Sosialisasi ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan kampus. Kami sebagai mahasiswa merasa terdorong untuk menyampaikan kritik dan aspirasi dengan cara yang lebih santun dan menghormati, sesuai dengan ajaran agama dan norma-norma kebangsaan."
Ditutup dengan pesan inspiratif dari Dr. Kaswad, "Jika Anda ingin menjadi orang besar, maka berfikirlah secara positif." Acara ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar dalam mewujudkan lingkungan kampus yang lebih inklusif dan damai, yang senantiasa mengedepankan nilai-nilai moderasi beragama.