Mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA) UIN Alauddin Makassar Sarina Andriani, menjadi salah satu peserta dalam program Pemetaan Kapasitas Bahasa Inggris yang diselenggarakan oleh Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Keagamaan (Puspenma) Kementerian Agama. Kegiatan ini berlangsung pada Angkatan I di Pusat Pengembangan Bahasa UIN Alauddin Makassar, bekerja sama dengan Indonesian International Education Foundation (IIEF).
Program ini bertujuan untuk memetakan kemampuan Bahasa Inggris para calon penerima beasiswa di lingkungan Kementerian Agama, seperti Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB), Dana Abadi Pesantren, dan LPDP. Sarina mengungkapkan antusiasmenya dalam mengikuti program ini sebagai langkah persiapan untuk meningkatkan kualitas bahasa serta peluang meraih beasiswa di masa mendatang.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pemetaan ini untuk mengetahui kapasitas keluarga besar Kemenag dalam Bahasa Inggris, khususnya melalui skor TOEFL ITP. “Pemetaan ini menjadi landasan untuk merancang program-program penguatan bahasa. Kemampuan Bahasa Inggris adalah syarat utama bagi calon penerima beasiswa Kemenag,” ujar Dhani, Selasa (17/12/2024) di Jakarta.
Kepala Puspenma, Ruchman Basori, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dalam membekali calon penerima beasiswa dengan kemampuan bahasa yang mumpuni. “Bersama IIEF, kita akan petakan kemampuan ini untuk ditindaklanjuti dengan program penguatan Bahasa Inggris dan Arab, bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Bahasa di PTKIN,” jelasnya.
Sarina, yang juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan akademik, melihat ini sebagai peluang besar untuk terus mengembangkan kemampuan bahasa asingnya. Dengan keterlibatannya dalam program ini, ia berharap dapat meningkatkan nilai TOEFL ITP-nya dan mempersiapkan diri untuk bersaing dalam program beasiswa internasional di masa mendatang.
Pemetaan ini dilaksanakan di lima kampus PTKIN, yakni UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Antasari Banjarmasin, UIN Alauddin Makassar, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan UIN Raden Fatah Palembang. Program ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mencetak penerima beasiswa berkualitas di lingkungan Kementerian Agama.