Malaysia, 2 Juli 2025 — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA) UIN Alauddin Makassar pada ajang internasional Global Arabic Innovation Technology Competition (GAITC) 2025 yang diselenggarakan oleh Fakulti Pengajian Bahasa Utama (FPBU), Universiti Sains Islam Malaysia (USIM).
Dua pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) BSA berhasil menyabet dua medali emas dalam kompetisi yang diikuti oleh 40 tim dari berbagai negara. Mereka adalah Moh. Rafli (Semester 6, Angkatan 2022), Ketua Bidang Media dan Komunikasi HMJ BSA, serta Ahmad Ridho Al-Munajjid (Semester 4, Angkatan 2023), Anggota Bidang Kajian dan Penalaran HMJ BSA. Keduanya berkolaborasi dengan dua mahasiswi dari Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar.
Dalam kompetisi ini, tim UIN Alauddin mengusung inovasi bertajuk “Bawwabat Tana Ugi”, sebuah platform website interaktif berbahasa Arab yang merangkum wisata alam, budaya, kuliner, dan tempat ikonik di Sulawesi Selatan. Website ini tidak hanya menyajikan informasi lengkap dengan integrasi Google Maps, tetapi juga menghadirkan fitur pembelajaran berbasis permainan aktif (active learning games), menjadikannya alat edukatif sekaligus promosi pariwisata berbasis teknologi dan bahasa Arab.
Karya ini dipresentasikan secara online dalam bentuk video inovatif, yang memikat perhatian juri dan membawa tim UINAM meraih gold medal.
Keberhasilan tim tidak terlepas dari bimbingan Dr. H. Baso Pallawagau, Lc., M.A., Ketua Program Studi BSA FAH UIN Alauddin Makassar, dan Wahidah Alwi, S.Si., M.Si., Ketua Prodi Matematika FST UIN Alauddin Makassar. Keduanya memberikan arahan strategis dalam pengembangan konten, kebahasaan, dan sistem teknologi aplikasi.
Pengumuman pemenang dilangsungkan secara resmi di Aula Utama FPBU USIM, Malaysia, pada Selasa, 2 Juli 2025.
“Prestasi ini membuktikan bahwa integrasi antara bahasa, budaya, dan teknologi mampu menciptakan inovasi kreatif yang kompetitif secara global. Kami bangga atas pencapaian luar biasa mahasiswa kami,” ungkap Dr. Baso Pallawagau.
Kompetisi GAITC 2025 menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab tak hanya unggul dalam bidang kebahasaan dan literatur, tetapi juga adaptif dan inovatif dalam menjawab tantangan era digital berbasis global.