Ketua
Jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA) UIN Alauddin Makassar, Dr. Baso
Pallawagau, Lc., MA., beserta Sekretaris Jurusan Hj. Khaerun Nisa Nuur, S.S, M.Pd.I turut menghadiri kuliah umum yang disampaikan oleh Prof. Josaphat
Tetuko Sri Sumantyo, Guru Besar Bidang Remote Sensing dari Chiba University,
Jepang. Kuliah umum ini mengangkat tema yang sangat menarik dan reflektif,
yaitu "Mengapa Ilmuwan Indonesia Gagal Mendunia? Sebuah Refleksi Seorang
Peneliti Indonesia yang Berkarir di Luar Negeri."
Acara
ini diselenggarakan di Ruang Rapat Senat, Lantai IV Gedung Rektorat Kampus II
UIN Alauddin Makassar, dengan dimulai pada pukul 08.30 hingga 12.00 WITA. Dalam
sambutannya, Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, Ph.D.,
menekankan pentingnya peran strategis perguruan tinggi dalam mendorong para
akademisi dan peneliti Indonesia untuk berkontribusi secara global.
Dalam
pemaparannya, Prof. Josaphat menguraikan beberapa faktor yang menyebabkan
ilmuwan Indonesia kurang menonjol di kancah internasional, meskipun memiliki
potensi yang besar. Beliau juga membagikan pengalamannya selama berkarir di
luar negeri, termasuk tantangan dan peluang yang dihadapinya sebagai peneliti
Indonesia.
Kuliah
umum ini dihadiri oleh sejumlah dosen dan pejabat penting di lingkungan UIN
Alauddin Makassar, termasuk Ketua dan Sekretaris Jurusan BSA, yang menyimak
dengan seksama setiap poin yang disampaikan. Kehadiran mereka menunjukkan
komitmen untuk terus meningkatkan kualitas akademik dan penelitian di jurusan
mereka, sejalan dengan visi UIN Alauddin untuk menjadi perguruan tinggi yang
unggul dan berdaya saing global.
Acara
ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta memiliki
kesempatan untuk menggali lebih dalam pemikiran dan pengalaman Prof. Josaphat,
serta berdiskusi tentang langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk
meningkatkan daya saing ilmuwan Indonesia di tingkat internasional.