Program Studi Bahasa
dan Sastra Arab (BSA) UIN Alauddin Makassar mengadakan kuliah umum dengan
mengundang narasumber internasional, Dr. Zakira Jahantab. Beliau merupakan
Asisten Profesor di Departemen Terjemahan, Fakultas Bahasa Arab, Universitas
Islam Internasional Islamabad, Pakistan.
Kuliah umum ini
mengangkat topik menarik dengan judul "الترجمة في
عصر الذكاء الاصطناعي" (Penerjemahan di Era Kecerdasan Buatan), yang
sangat relevan di era digital saat ini. Dalam pemaparannya, Dr. Zakira Jahantab
membahas tentang bagaimana teknologi kecerdasan buatan (AI) telah membawa
perubahan besar dalam dunia penerjemahan, khususnya dalam menerjemahkan
teks-teks keagamaan dan literatur Arab.
Beliau menjelaskan
bahwa dengan berkembangnya teknologi AI, penerjemahan tidak lagi hanya
bergantung pada manusia. Alat-alat terjemahan berbasis AI telah membantu
mempercepat proses penerjemahan, meskipun tetap dibutuhkan keterampilan manusia
untuk memastikan akurasi dan konteks yang tepat dalam memahami makna suatu
teks.
Selain itu, Dr. Zakira
juga menekankan pentingnya peran manusia dalam mengawasi hasil terjemahan yang
dilakukan oleh AI, terutama dalam menangani teks-teks religius yang memerlukan
pemahaman mendalam akan makna spiritual dan budaya. Kecerdasan buatan, menurut
beliau, bisa menjadi alat bantu yang efektif, namun tidak bisa menggantikan
sensitivitas budaya dan keilmuan yang dimiliki oleh penerjemah manusia.
Kuliah umum ini
dihadiri oleh dosen, mahasiswa, serta para penggiat bahasa Arab yang sangat
antusias untuk mempelajari lebih lanjut tentang penerjemahan di era teknologi
canggih. Mereka berkesempatan bertanya langsung kepada Dr. Zakira tentang
tantangan dan peluang yang dihadapi dalam bidang penerjemahan saat ini.
Dengan adanya kegiatan
seperti ini, Prodi BSA UIN Alauddin Makassar terus berkomitmen untuk memperkaya
pengetahuan mahasiswa mengenai perkembangan terbaru dalam dunia bahasa Arab dan
terjemahan, serta membuka wawasan mereka terhadap penerapan teknologi modern
dalam studi bahasa. Kuliah umum ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk
terus mengembangkan kemampuan mereka, baik dalam penerjemahan manual maupun
dengan memanfaatkan teknologi AI.