Makassar, 18 Juni 2025 — Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Arab (BSA), Dr. H. Baso Pallawagau, Lc., M.A., turut hadir dalam kunjungan resmi sivitas akademika UIN Alauddin Makassar ke Rumah Sakit Pendidikan (RSP) UIN Alauddin yang berlokasi di Kampus I, Jalan Sultan Alauddin, Makassar. Kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan menuju Grand Opening RSP UIN yang telah mengantongi izin operasional dari Dinas Kesehatan Kota Makassar.
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., dan diikuti oleh jajaran pimpinan universitas serta perwakilan fakultas dan program studi di lingkungan UIN Alauddin. Dalam sambutannya, Direktur RSP UIN Alauddin, dr. Purnamaniswaty Yunus, M.Kes., menyampaikan capaian pembangunan dan kesiapan fasilitas rumah sakit dalam mendukung pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Rombongan melakukan peninjauan langsung ke seluruh fasilitas rumah sakit, termasuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang operasi darurat dan terjadwal, poliklinik spesialis, ICU, Pusat Kesehatan Ibu dan Anak (PKIA), laboratorium diagnostik, ruang OSCE untuk mahasiswa kedokteran, hingga ruang perawatan VIP di lantai atas.
Dalam arahannya, Rektor UIN Alauddin menekankan bahwa kehadiran rumah sakit ini merupakan tonggak sejarah penting bagi universitas. Ia menilai RSP UIN Alauddin sebagai simbol integrasi keilmuan antara ilmu keislaman, sains, dan layanan kesehatan. Ia juga mendorong agar rumah sakit segera masuk dalam sistem fasilitas kesehatan nasional (faskes) dan menjadi rujukan utama bagi pemeriksaan kesehatan seluruh sivitas akademika.
Ketua Prodi BSA, Dr. Baso Pallawagau, menyambut baik kehadiran RSP UIN sebagai fasilitas strategis yang memperluas dimensi kontribusi universitas. Menurutnya, sinergi antara bidang ilmu humaniora dan kesehatan bisa terwujud, misalnya melalui kolaborasi dalam pelayanan komunikasi medis, penguatan etika layanan, serta penyediaan pendamping rohani bagi pasien.
Dengan kunjungan ini, UIN Alauddin Makassar menegaskan langkahnya sebagai kampus integratif yang tidak hanya fokus pada pengembangan keilmuan, tetapi juga pelayanan publik berbasis keislaman dan profesionalisme.