LBM NU Sulsel dan Prodi BSA UIN Alauddin Gelar Seminar “Jihad Ekoteologis"

  • 25 September 2025
  • 08:22 WITA
  • Administrator
  • Berita

Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) Wilayah Sulawesi Selatan bekerja sama dengan Program Studi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menyelenggarakan seminar ilmiah bertajuk “Jihad Ekoteologis”

Kegiatan yang berlangsung secara daring pada Rabu (24/09) ini menghadirkan Dr. Mahakamah Madi, M.A., Direktur Fatwa Center Masjid Istiqlal Jakarta, sebagai narasumber utama. Seminar diikuti oleh dosen, mahasiswa, masyarakat umum, dan pemerhati lingkungan dari berbagai kampus di Makassar.

Dalam sambutannya, Dr. Baso Pallawagau, M.A., selaku Ketua LBM NU Sulawesi Selatan sekaligus Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Alauddin Makassar, menjelaskan makna kata jihad dalam bahasa Arab serta menegaskan pentingnya tema jihad ekoteologis sebagai bentuk kesadaran spiritual dan tanggung jawab sosial terhadap alam semesta.

“Jihad dalam konteks ekoteologis bukanlah peperangan fisik, melainkan perjuangan menjaga keseimbangan alam sebagai amanah dari Allah. Bahasa Arab sendiri menegaskan makna jihad sebagai mujahadah — upaya sungguh-sungguh yang menuntut ilmu, amal, dan kesadaran ekologis,” ujar Dr. Baso Pallawagau.

Dalam pemaparannya, Dr. Mahakamah Madi menyoroti bahwa konsep ekoteologi Islam berakar pada prinsip tauhid yang menegaskan keterpaduan antara Tuhan, manusia, dan alam. Menurutnya, kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini bukan hanya krisis ekologis, tetapi juga krisis spiritual.

“Manusia diciptakan sebagai khalifah fil ardh — pemelihara bumi, bukan perusaknya. Maka, menjaga lingkungan adalah bagian dari jihad yang bernilai ibadah,” tegas Dr. Mahakamah.

Ia juga mengajak lembaga keagamaan dan perguruan tinggi Islam untuk berperan aktif dalam membangun kesadaran ekologis masyarakat melalui dakwah, riset, dan pendidikan yang berbasis nilai-nilai tauhid dan rahmatan lil ‘alamin.

Seminar yang berlangsung selama dua jam ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif. Para peserta antusias mengajukan berbagai pertanyaan seputar peran umat Islam dalam menghadapi krisis iklim dan strategi dakwah hijau berbasis pesantren dan kampus.

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian kolaborasi ilmiah antara LBM NU Sulsel dan Prodi BSA UIN Alauddin Makassar dalam mengembangkan kajian Islam kontemporer yang berpijak pada nilai-nilai moderasi, budaya, dan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan.