Gowa, 23 Juni 2025 — Program Studi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar kembali menunjukkan eksistensinya dalam membangun tradisi ilmiah internasional dengan sukses menggelar Muhadharah ‘Āmmah (Kuliah Umum) pada Senin siang, 23 Juni 2025 di Aula FAH.
Kegiatan ini menghadirkan dua pemateri internasional yang kompeten di bidang pemikiran Islam dan linguistik: Dr. Mahkamah Muhdi, Direktur Pusat Fatwa di Masjid Istiqlal Jakarta dan Syaikh Ahmad Mustafa, Pengasuh Madrasah Nuriyah di Kairo, Mesir. Keduanya membawakan materi bertema:
"Al-I'jāz al-Qur’ānī fī at-Ta’tsīr ‘ala al-Wa‘y al-Jamā‘ī: Dirāsah Siyūkūlūjiyyah ‘inda Badi‘ az-Zamān Sa‘īd an-Nūrsī"
(Keajaiban Retorika Al-Qur’an dalam Mempengaruhi Kesadaran Kolektif: Studi Psikologis dalam Pemikiran Badiuzzaman Said Nursi)
Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FAH, Prof. Dr. H. Barsihannor, M.Ag., dan dihadiri oleh para dosen BSA serta mahasiswa dari berbagai angkatan. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi Prodi BSA atas inisiatifnya mengangkat tema yang menyentuh persinggungan antara linguistik, tafsir, dan psikologi sosial, terutama dalam konteks pemikiran tokoh Muslim kontemporer seperti Said Nursi.
Sebagai moderator, Atdzar Muhammad selaku Kepala Bidang Kajian dan Penalaran HMJ BSA memandu jalannya sesi dengan baik dan komunikatif. Ia memantik diskusi yang menggugah antusiasme peserta, khususnya mahasiswa yang tertarik pada pendekatan psikolinguistik dalam studi Al-Qur’an.
Dalam pemaparannya, Dr. Mahkamah Muhdi menjelaskan bagaimana retorika Al-Qur’an memiliki kekuatan sugestif dalam membentuk kesadaran kolektif umat Islam, terlebih jika dilihat dari perspektif karya-karya Said Nursi yang mengedepankan semangat pembaruan pemikiran dan pencerahan batin.
Sementara itu, Syaikh Ahmad Mustafa menekankan pentingnya mendalami Al-Qur’an tidak hanya secara tekstual, tetapi juga melalui pendekatan afektif dan sosial demi membangkitkan kesadaran umat terhadap nilai-nilai universal Islam.
Kegiatan ini tidak hanya memperluas wawasan keilmuan mahasiswa BSA, tetapi juga mengukuhkan komitmen Prodi dalam menghadirkan pendidikan berstandar global yang relevan dengan isu-isu kontemporer.
Dengan keberhasilan kegiatan ini, Prodi BSA UIN Alauddin Makassar kembali menegaskan posisinya sebagai ruang akademik yang aktif membangun dialektika keilmuan lintas negara, lintas disiplin, dan lintas generasi.