FENOMENA DIMENSI SOSIAL DALAM CERITA “KEKAYAAN BAWAH TANAH” KARYA YACOUB AL-SHARONI

  • 12:38 WITA
  • Administrator
  • Artikel

<!--[if !supportLists]-->1.  <!--[endif]-->Latar Belakang

 Dalam mengkaji unsur sosial sebuah cerita, tentu akan selalu berhubungan dengan segala macam ilmu sosial. Fenomena sosial menjadi salah satunya merupakan kajian yang menarik dalam menganalisis kehidupan sosial dalam cerita. Berbeda dengan nilai-nilai sosial, fenomena sosial ini memiliki kajian yang lebih mendalam tentang berbagai peristiwa sosial.

Dalam analisis fenomena sosial, sangat erat kaitannya dengan pendekatan sosiologi sastra. Sosiologi sendiri secara umum adalah bidang ilmiah yang meneliti pengetahuan tentang manusia dan perilakunya, karena perilaku pada awalnya dipengaruhi oleh ilmu alam yang menentukan posisi kontrol dalam subjek ilmiah dan menggunakan metode eksperimental yang memungkinkan pencapaian dalam studi fenomena sosial dan manusia.

Munurut Rene Wellek dan Austin Warren dalam bukunya Theory of Literature, mereka mengatakan bahwa dalam sastra, ada tiga jenis sosiologi sastra: sosiologi pengarang, sosiologi karya sastra, dan sosiologi pembaca dan pengaruh kolektif karya sastra.

Dalam penelitian ini, pendekatan sosial yang peneliti gunakan dalam menganalisis (fenomena dimensi sosial dalam cerita “Kekayaan Bawah Tanah” karya Yacoub Al-Sharouni) adalah pendekatan sosiologi karya sastra. Menurut pendapat Wellek dan Warren, karena fokus perhatian pendekatan ini adalah pada isi karya sastra serta tujuan dan hal-hal lain yang terdapat dalam karya sastra itu sendiri dan berkaitan dengan permasalahan sosial, maka penelitian ini dibatasi pada pendekatan sosiologi karya sastra.

 Fenomena sosial yang terdapat dalam sosiologi sastra dapat diartikan sebagai peristiwa atau gejala sosial yang terjadi di lingkungan sekitar. Peristiwa atau gejala tersebut dapat kita amati setiap hari. Fenomena sosial terjadi karena adanya masalah sosial dan perubahan sosial di lingkungan sekitarnya. Kalaupun fenomena ini membahas kehidupan sosial, belum lengkap rasanya jika tidak membicarakan perubahan dan kesakitan bentuk sosial.

Soerjono Soekanto (2012 : 319) berpendapat bahwa permasalahan sosial muncul sebagai akibat dari perkembangan masyarakat, perubahan sosial, dan dinamika sosial, kesadaran, dan ketidakmampuan individu dalam beradaptasi terhadap perubahan sosial yang terjadi. Permasalahan sosial juga dapat terjadi sebagai akibat dari proses interaksi sosial. Soekanto (2012:319) juga mengidentifikasi sembilan permasalahan penting, yaitu: (1) Kemiskinan (2) Kejahatan (3) Disorganisasi keluarga (4) Permasalahan generasi muda (5) Perang (6) Pelanggaran aturan masyarakat (7) Masalah kependudukan (8) Birokrasi (9) Masalah lingkungan hidup.

Berdasarkan diuraikan di atas, maka cerita berjudul “Kekayaan Bawah Tanah” karya Yacoub Al-Sharouni dari Green Library, merupakan cerita yang dapat memberikan pembelajaran yang baik, yaitu tentang perjuangan tokoh utama yang berprofesi sebagai bendahara. sebuah kerajaan yang berjuang untuk mendapatkan kembali reputasi baiknya karena orang-orang telah memfitnahnya. . Cerita tersebut mengandung nilai sosial yang tinggi, sehingga peneliti ingin mengkaji fenomena dimensi sosial dalam cerita “Kekayaan Bawah Tanah” karya Yaqab Al-Sharouni, dengan membatasi penelitian pada fenomena dimensi sosial berdasarkan suatu masalah sosial menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang mengkaji beberapa aspek sosial seperti aspek budaya, politik, ekonomi, pendidikan, agama dan lain-lain.

<!--[if !supportLists]-->2.    <!--[endif]--> Rumusan Masalah

<!--[if !supportLists]-->1)      <!--[endif]-->Apa Fenomena Masalah Sosial dalam cerita "Kekayaan Bawah Tanah" Karya Yacoub Al-Sharouni?

<!--[if !supportLists]-->2)      <!--[endif]-->Apa Aspek Sosial dalam cerita "Kekayaan Bawah Tanah" Karya Yacoub Al-Sharouni?

<!--[if !supportLists]-->3.      <!--[endif]-->Metode Penelitian

1). Jenis Penelitian

     Dalam skripsi ini digunakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian dengan cara memperoleh data secara langsung dari sumber tertulis. Fokusnya pada studi referensi perpustakaan, dan studi pustaka yang mengandalkan data dari buku-buku ilmiah atau literatur ilmiah lainnya di perpustakaan.

 

2). Sumber Data

<!--[if !supportLists]-->1.      <!--[endif]-->Sumber Primer

     data primer penelitian adalah cerita “Kekayaan  Bawah Tanah” karya Ya’qub Sharouni.

<!--[if !supportLists]-->2.      <!--[endif]-->Sumber Sekunder

     buku-buku atau literatur lain yang berkaitan dengan judul penelitia. Dan mengutipnya secara langsung atau tidak langsung.

 

3). Metode Pengumpulan Data

<!--[if !supportLists]-->1.      <!--[endif]-->Peneliti membaca cerita “Kekayaan Bawah Tanah” karya Yacoub Al-Sharouni sampai akhir dan mencoba memahami isi cerita secara umum.

<!--[if !supportLists]-->2.      <!--[endif]-->Pemberian simbol pada setiap item berkaitan dengan fenomena dimensi sosial dalam cerita.

<!--[if !supportLists]-->3.      <!--[endif]-->Data yang terpilih kemudian dicatat pada kertas yang telah disediakan sehingga dapat dianalisis sesuai metode dan teori yang dipilih.

               4). Metode Analisis Data

<!--[if !supportLists]-->1.      <!--[endif]-->Reduksi data adalah proses memilih, memfokuskan, menyederhanakan, memisahkan dan mentransformasikan data yang berkaitan dengan topik penelitian. Reduksi data dalam cerita “Kekayaan Bawah Tanah” karya Yaqoub Al-Sharouni  adalah merangkum dan memilih hal-hal pokok serta memusatkan perhatian pada hal-hal penting yang berkaitan dengan fenomena dimensi sosial.

<!--[if !supportLists]-->2.      <!--[endif]-->Menampilkan data merupakan salah satu tahapan analisis data kualitatif. Setelah mereduksi data, langkah selanjutnya adalah menampilkan data.Pada penelitian kualitatif deskriptif, data dapat disajikan dalam bentuk uraian singkat, diagram, dan hubungan antar kategori.Tujuan menampilkan data adalah untuk memudahkan pemahaman tentang apa yang terjadi. dan merencanakan pekerjaan selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

<!--[if !supportLists]-->3.      <!--[endif]-->Verifikasi adalah kesimpulan yang dapat diambil selama penelitian. Setelah mengolah dan menyajikan data, pada tahap selanjutnya peneliti menarik kesimpulan yang diharapkan mampu menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan dari awal.

4  Hasil Penelitian

  1. Fenomena sosial dalam cerita "Kekayaan Bawah Tanah" karya Yacoub Al-Sharouni.

     Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori wellek dan warren yaitu analisis fenomena masalah sosial dalam cerita "Kekayaan Bawah Tanah" Karya Yacoub Al-Sharouni, dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang dipadukan dengan teori soerjono soekanto. Dalam rumusan masalah pertama ini, peneliti menemukan enam masalah sosial dalam cerita kekayaan bawah tanah karya yacoub Al-Sharouni. 6 masalah tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh soekanto bahwa terdapat sembilan masalah sosial yang penting dalam masyarakat. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya menemukan enam masalah sosial dalam cerita kekayaan bawah tanah yaitu :

<!--[if !supportLists]-->1.      <!--[endif]-->Kemiskinana

     Dalam cerita "Kekayaan Bawah Tanah" Kemiskinan terjadi pada masyarakat di beberapa daerah dan sempat dialami juga oleh Al khadrawi. Berikut berbagai kutipan dan penjelasannya.

"Ketika aku bekerja sebagai bendahara kas negara, aku menjadi sosok yang paling banyak mengetahui tentang keadaan orang-orang, maka aku pun menyampaikan apa yang ada dalam pikiranku, "Rakyat miskin sedangkan para pedagang menyembunyikan harta mereka!", ujarku."(Al-Sharouni h. 1)

     Pada kutipan di atas, mengambarkan masalah sosial berupa kemiskinan yang di alami oleh masyarakat Baghdad. Hal tersebut di akui lamgsung oleh Al khadrawiy selaku bendahara kas negara yang mengetahui banyak tentang kehidupan sebenarnya dari berbagai masyarakat.

"Sekeping dinar yang kumiliki sudah habis, aku tidak bisa membeli makanan atau menemukan tempat yang aman untuk bermalam".(Al-Sharouni h. 7)

     Pada kutipan di atas menggabarkan masalah kemiskinan yang di alami oleh Al khadrawiy. Saat dirinya harus disita seluruh harta dan rumahnya sehingga harus melarikan diri ke Damaskus dan kehabisan dinar untuk membeli makan dan tempat tinggal.

"Aku memperhatikan mereka. Mereka semua memakai pakaian yang kasar, menunjukkan mereka dalam keadaan miskin. Rambut dan jenggot mereka semua juga acak-acakan, tidak disisir".(Al-Sharouni h. 10).

     Pada kutipan di atas, menggambarkan masalah kemiskinan yang terjadi pada orang-orang yang menjadi penerima nafkah dari Syaikh Abdul Mu'min. Dalam pandangan Al khadrawi dari cara mereka berpakaian dan rambut yang acak-acakan menunjukan mereka seperti orang miskin.

<!--[if !supportLists]-->2.      <!--[endif]-->Kejahatan

     Dalam cerita " banyak terjadi masalah kejahatan seperti fitnah, penghinaan bahkan kekerasan yang dilakukan oleh beberapa orang terhadap bendahara khas negara. Yaitu Al khadrawi maupun Ad dinariy. Berikut beberapa kutipan dan penjelasannya.

"Mereka berkata, “Sesungguhnya Abdul Munsif Al-Khodrowiy lah yang menghambur-hamburkan kas negara dengan alasan bersedekah kepada orang-orang miskin!”.(Al-Sharouni h. 2)

"Aku mengunjungi sahabatku diam-diam. Aku berkonsultasi dengannya tentang kabar rencana kejahatan terhadapku yang telah sampai padanya. Ia pun bergegas menutup pintu rumahnya dan memperingatkanku dengan keras, "Kamu harus cepat-cepat lari, Khodrowiy! Sultan sudah mengeluarkan perintah untuk menyita harta-hartamu!"

"Para prajurit sekarang menyita rumahmu sebagai ganti kas negara."(Al-Sharouni h. 4)

     Pada dua kutipan cerita di atas, menggambarkan masalah kekerasan berupa pemfitnahan yang diterima Al khadrawi dari para pedagang dan menteri yang menuduhnya telah mencuri kas negara dan membuat semua harta dan rumahnya harus disita.

"Heh lu dengerin kita gak??!", pria lain mengagetkanku dengan pertanyannya. Kemudian ia berpaling dariku dan berkata pada yang lain, "Dia bisu kali", ujarnya dengan nada merendahkan, "Atau takut kahi sama kitee hahaa!", tambahnya sambil tertawa terbaha-bahak".(Al-Sharouni h 19)

     Pada kutipan di atas, menggambarkan masalah kejahatan berupa penghinaan yang di lakukan oleh beberapa pemuda laki-laki terhadap Al khadrawiy dengan mengatakan "Dia bisu kha" dengan nada yang merendahkan kepada Al khadrawiy hanya karena Al khadraeiy tidak menanggapi pembicaraan mereka karena Al khadrawi terlalu lelah.

"Telah sampai padaku, bahwa engkau telah menyembunyikan jumlah yang besar dari kas negara di sebuah tempat rahasia!"(Al-Sharouni h. 30)

     Pada kutipan di atas juga menggambarkan kejahatan berupa pengfitnaan yang di lakukan sultan dan orang-orang yang hasad kepada Ad dinariy dan berujung kepada penyekapan dan penyitaan seluruh harta Ad dinariy.

"Dalam keadaan seperti ini, biasanya mereka akan mengikat batu yang berat di kedua kaki korban, kemudian mereka melemparkannya diam-diam ke sungai Tigris, dan mereka yakin bahwa ikan akan menghapus jejaknya beberapa hari kemudian. Di malam hari aku melaporkan kepada sang menteri, bahwa tugas telah terlaksana".(Al-Sharouni h. 32)

     Pada kutipan cerita di atas, mengambarkan tindakan kejahatan berupa kekerasan yang di lakukan oleh orang-orang hasad terhadap Ad dinariy yang tidak bersalah. Meskipun tindakan tersebut tidak di lakukan oleh Syaikh Abdul Mu'min karena kasihan kepada Ad dinari, kutipan di atas dapat mencerminkan tindakan kekerasan yang di lakukan oleh orang-orang di Baghdad kepada orang yang dizhalimi.

<!--[if !supportLists]-->3.      <!--[endif]-->Disorganisasi Keluarga

     Disorganisasi keluarga yang terdapat pada cerita "Kekayaan Bawah Tanah" terjadi pada keluarga Al khadrawiy yang harus terpisah dengan anak dan permpuan dan istrinya karena pemgusiran yang di lakukan para mentri dari rumah mereka. Berikut adalah kutipan dan penjelasannya.

"Sungguh tidak mungkin aku dapat menghubungi istriku tercinta, Yasmin, atau putriku tersayang. Basmah, untuk mengucapkan selamat tinggal.. Jika aku melakukannya, pasti aku langsung berada diantara cakar-cakar para menteri Sultan dan anak buah mereka".

"Tapi dimana aku bisa menemukan istri dan anakku? Sedangkan aku tau, berdasarkan pengalamanku dari kejadian serupa, bahwa "para pencari harta" telah mengusir mereka berdua dari rumahku, setelah mereka menyita seluruh yang ada didalamnya dan menguasainya?".(Al-Sharouni h. 5).

     Pada kutipan cerita di atas, menggambarkan masalah sosial berupa Disorganisasi Keluarga yang terjadi pada keluarga Al khadrawiy yang terpaksa harus terpisah dengan istri dan anak perempuannya, karena istri dan anak oerempuannya sudah terlanjur di usir dari rumah mereka, dan Al khadrawiy yang saat itu tidak berada di rumah karena dirinya harus terlebih dahulu melarikan diri. Sehingga mereka tetpisah dan tidak saling mengetahui kabar.

<!--[if !supportLists]-->4.      <!--[endif]-->Peparangan

     Masalah peperangan yang terjadi pada cerita "Kekayaan Bawah Tanah" yaitu peperangan antara Al khadrawiy yang melawan fitnahan dari para pedagang dan mentri untuk menghancurkan nama baiknya si depan Sultan. Berikut kutipannya.

"Semenjak aku mengungkap fakta ini di hadapan Sultan, mereka mengusirku. Kalian bayangkan, aku telah memprovokasi Sultan untuk berhadapan dengan para pedagang, Apa yang aku katakan artinya mendeklarasikan peperangan terhadap mereka, sedangkan mereka adalah sahabat-sahabat terdekat para menteri. Bahkan mereka menyangka bahwa ucapanku adalah isyarat bahwa para menteri mengambil manfaat dari harta simpananmereka! Peperangan terhadapku pun dimulai!".(Al-Sharouni h. 2)

     Pada kutipan cerita di atas, menggambarkan masalah sosial berpa peperangan yang terjadi antara Al khadrawiy melawan fitnaan para pedagang dan mentri. Karena sebuah uangkapan fakta yang di laporkan Al khadrawiy tentang kecurangan para pedagang, dia justru mendapan fitnaan dari para padagang dan fitnaat tersebutpun di bantu olah para mentri yang ternyata bekerja sama dengan para pedagang untuk mencari keuntungan. Sehingga pembelaan terhadap dirinya tidak dapat di percaya oleh sultan karena sultan sendiri lebih mempercayai para mentri. Akhirnya Al khadrawiy harus kalah dalam perangnya yang ingin menunjukan kebenaran.

<!--[if !supportLists]-->5.      <!--[endif]-->Pelanggaran Aturan Masyarakat

     Pada cerita "Kekayaan Bawah Tanah, masalah sosial berupa Pelanggaran aturan masyarakat, banyak di gambarkan dalam beberapa kutipan cerita. Namun, peneliti hanya ingin membahas satu contoh yang paling menonjol dari masalah Pelanggaran aturan masyarakat yaitu penyalah gunaan kekuasaan. Berikut kutipan dan penjelasaannya.

"Terkadang ia juga memberiku beberapa tugas yang aku tidak ridhoi. Saat itu ia menutup kedua matanya dari buruknya perbuatan itu dan ia membiarkanku tetap bertugas dengan baik supaya aku dapat mencegah kedzoliman yang fatal kepada sebagian orang".

"Satu-satunya syarat dari menteri Nu'man adalah perbuatan ini hanya boleh diketahui oleh kita berdua, tidak boleh ada orang ketiga yang mengetahui!"

"Ia selalu mengulangi bisikkannya padaku, "Kamu sendiri akan mengetahui akibat dari pekhianatan sekecil apapun. Saya tidak meminta apapun darimu kecuali taat yang mutlak!".(Al-Sharauni h 26)

     Pada beberapa kutipan di atas, merupakan gambaran masalah Palanggaran aturan masyarakat berupa penyalahgunaan kekuasaan yang di lakukan oleh mentri Nu'man demi mendapatkan apa yang dia inginkan. Sebagai seorang mentri, Nu'man selalu menjadi kepercayaan sultan dan dia selalu menghasud sultan untuk mempercayai setiap perkataannya. Dan dari situlah mentri Nu'man mulai memanfaatkan setiap orang yang bekerja sebagai bendahara kas negara akan selalu di fitnah telah mencuri kas negara dan hal tersebut akan di dukung oleh beberapa pedagang sehingga fitnaannya semakin di percaya dan hal tersebutlah yang telah terjadi pada bendahara Al khadrawiy dan Ad dinariy.

 

<!--[if !supportLists]-->6.      <!--[endif]-->Masalah Lingkungan

     Pada cerita "Kekayaan Bawah Tanah", terdapat beberapa masalah lingkungan yang terjadi yaitu masalah lingkungan berupa pencemaran sungai Tigris di Baghdad dan masalah lingkungan berupa situasi yang tidak aman bagi Al khadrawiy saat berada di Baghdad. Berikut adalah kutipan dan penjelasannya.

"Mereka benar-benar mengusirku! Aku meninggalkan Baghdad untuk melarikan diri dari Sultan dan orang-orang yang memanfaatkan keberadaan mereka di sekitarnya".(Al-Sharaouni h 1)

     Pada kutipan di atas, menggambarkan masalah lingkungan yang sudah tidak aman bagi Al khadrawiy. Keberadaannya di Baghdad dan lingkungan kerajaan menjadi ancaman baginya. Fitnaan yang di lakukan oleh para mentri dan pedagang membuatnya akan di tangkap sehingga Al khadrawiy harus melarikan diri sementara waktu ke daerah lain sampai orang-orang di Baghdad menemukan kebenaran tentang dia.

"Dalam keadaan seperti ini, biasanya mereka akan mengikat batu yang berat di kedua kaki korban, kemudian mereka melemparkannya diam-diam ke sungai Tigris, dan mereka yakin bahwa ikan akan menghapus jejaknya beberapa hari kemudian. Di malam hari aku melaporkan kepada sang menteri, bahwa tugas telah terlaksana".(Al-Sharouni h 32)

     Pada kutipan cerita di atas, merupakan gambaran masalah lingkungan berupa mencemaran sungai Tigris di Baghdad karena adanya kebiasaan buruk dari orang-orang yang di tugaskan oleh mentri Nu'man untuk membuang orang-orang yang di dzhalimi olehnya. Pembuangan manusia secara brutal, tidak hanya merupakan tindakan kriminal tapi juga dapan menjadi mencemaran tersendiri bagi sungai Tigris. Apa lagi jika hal tersebut dilakukan terus menerus, tentu dapat mencemari kebersihan air sungai.

<!--[if !supportLists]-->B.     <!--[endif]-->Aspek Sosial dalam cerita "Kekayaan Bawah Tanah" Karya Yacoub Al- Sharaouni

     Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori wellek dan warren yaitu analisis aspek sosial dalam cerita "Kekayaan Bawah Tanah", dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra dari wellek dan warren yang menyatakan bahwa analisis sosiologi sastra dapat di analisis dalam berbagai aspek sosial. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan empat aspek sosial yang terkandung dalam cerita " Kekayaan Bawah Tanah" Yaitu :

<!--[if !supportLists]-->1.      <!--[endif]-->Aspek Kebudayaan

     Definisi Kebudayaan menurut Taylor yaitu  memandang kebudayaan sebagai suatu sistem terpadu yang mencakup pengetahuan, seni, hukum, adat istiadat dan tradisi, moral, dan hal-hal lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.

     Aspek budaya yang terdapat pada cerita "Kekayaan Bawah Tanah", berikut adalah kutipannya.

"Sahabatku memberiku sekantong dinar, supaya dapat membantukku menghadapi hal yang tak aku ketahui. Aku menyelinap melalui pintu belakang rumahnya yang diliputi dengan gelapnya malam. Aku memakai pakaian budak dan menutup wajahku sampai tak memicu kecurigaan. Oleh karenanya, anak buah menteri tak akan akan mengikutiku".(Al-Sharouni h. 5)

     Pada kutipan cerita di atas, gambaran aspek kedudayaan adalah cara berpakayan. Dalam cerita, seseorang dapat dinilai jabatannya dari cara mereka berpakayan. Orang yang memiliki kedudukan tinggi seperti mentri, sultan atau yang bekerja dalam lingkungan istana, akan beda pakayannya dengan dmseorang budak.

"Di bagian bawah pintu, terdapat celah yang memiliki pintu kecil untuk masuk bagi orang-orang yang datang. Sedangkan pintu besar tidak akan mereka buka kecuali untuk menyambut tamu agung. Mereka akan membukakan jalan hingga ke halaman yang berada di tengah istana, agar sang tamu masuk sambil mengendarai kuda atau baghalnya".(Al-Sharouni h. 12)

     Pada kutipan cerita di atas, gambaran asoek kwbudayaan juga terlihat pintu istana yang di desain dengan dua bagian pintu yang dapat di buka. Dalam cerita, pintu istana yang berukuran sedang adalah jalan masuk bagi orang-orang biasa sedangkan pintu yang berukuran besar, hanya akan di buka untuk menyambut tamu agung yang biasa masuk dengan kuda mereka.

<!--[if !supportLists]-->2.      <!--[endif]-->Aspek Politik

     Para ahli telah mendefenisikan kata politik diantaranya bahwa politik ialah seni dan ilmu untuk meraih keuasaan secara kontitusional atau nonkonstitusional. politik ialah usaha yang ditempuh masyarakat untuk meraih kebaikan Bersama.

     Aspek politik yang terdapat dalam cerita "Kekayaan Bawah Tanah, yaitu terjadi pada penguasaan sultan di Baghdad. Berikut adalah kutipan dan penjelasannya.

"Sultan memerintahkan, "Ambil dari setiap laki-laki 1 dinar dan dari setiap wanita 1/2 dinar!"(Al-Sharouni h. 1)

     Pada kutipan cerita di atas, menggambarkan aspek politik yang terlihat pada sebuah perintah dari kekuasaan sultan terhadap masyarakat untuk mengambil 1 dinar pada setiap laki-laki, dan ½ dinar pada setiap perempuan.

<!--[if !supportLists]-->3.      <!--[endif]-->Aspek Ekonomi

     Aspek Ekonomi dapat  berkaitan dengan Pembangunan ekonomi yaitu merupakan peningkatan standar hidup, peningkatan harga diri, kebebasan dari penindasan dan memberikan pilihan yang lebih besar kepada masyarakat.

     Aspek ekonomi pada cerita "Kekayaan Bawah Tanah", terdapat pada perubahan ekonomi yang terjadi pada Syaik Abdul Mu'min karena harta yang di dapatkannya. Betikut kutipan dan penjelasannya.

"Aku pun bergegas menjual semua yang kumiliki, dan aku menyewa rombongan untuk menyimpan hartaku di atas tunggangan, dan aku bersembunyi diantara orang-orang yang ku bawa bersamaku, dan diantara barang-barang bawaanku dari rumah di pinggiran. Aku pun tiba di Damaskus".(Al-Sharouni h. 41)

"Ketika aku datang ke Damaskus dengan semua hartaku, aku membeli istana ini untuk menjamu lima orang yang kelaparan setiap malamnya. Beberapa pekan yang lalu, Nyonya ini tiba di Damasukus bersama putrinya. Sangat jelas bahwa ia berasal dari keluarga mulia yang memiliki kedudukan, akan tetapi keadaan memaksanya untuk berpindah kesini tanpa ada yang menanggung hidupnya".(Al-Sharouni h. 42)

     Pada kutipan cerita di atas, menggambarkan aspek ekonomi yang terjadi pada Syaik Abdul Mu'min. Dalam cerita syaikh Abdul Mu'imn mendapatkan warisan harta yang sangan bayak dari Ad dinariy karena telah menyelamatkan hidupmya. Sehingga dari harta itulah yang mengubah Syaikh abdul Mu'min dari pekerjaannya sebagai sekretatis mentri menjadi sultan yang memiliki istana sendiri.

<!--[if !supportLists]-->4.      <!--[endif]-->Aspek Religi

     Aspek religi yang dinarasikan dalam sebuah cerita dapat dijumpai dalam bentuk pemilihan diksi yang bisa dikonotasikan sebagai istilah dalam agama atau ajaran- ajaran yang berkaitan dengan nilai seperti kutipan berikut.

"Aku pergi ke salah satu masjid. Selepas shalat Isya aku memilih pojok yang jauh untuk duduk. Aku merasa sangat-sangat lelah. Tidak diragukan lagi itu terlihat sangat jelas di raut wajahku dan mendekatlah seorang Syaikh yang mulia lagi beribawa yang tengah bersiap-siap untuk meninggalkan masjid".(Al-Sharouni h. 7)

     Pada kuripan cerita di atas, menggambarkan aspek religi yaitu pada uangkapan shalat isya yang telah  dilaksanakan Al khadrawi. Pada cerita, Al khadrawi yang kelelahan dan sdh kehabisan dinar untuk membeli makanan, mampir ke salah satu masjid dan tatap melaksanakan kewajibannya sebagai orang islam.

"Mungkin diantara kalian ada yang bertanya-tanya sebab undangan makan malamku untuk lima orang setiap hari. Sebabnya sederhana, aku hanya menginginkan ridho Allah, dan aku juga senang mendengar kisah".(Al-Sharouni h. 18)

     Pada kutipan cerita di atas, gambaran aspek religi yang terdapat dalam cerita yaitu pada ucapan Syaikh Abdul Mu'min menyenal keinginannya mendapatkan ridha Allah. Dalam cerita, Syaikh Abdul Mu'min adalah orang yang dermawan dan sering memberi nafkah kepada orang miskin hal tersebut dia lakukan karena ingin mencari ridha Allah. Dalam islam, ridha Allah berarti mempercayai bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan adalah kebaikan dari Allah.

"Contoh... apakah kalian punya kisah tentang seseorang yang didzolimi karena upayanya berbuat baik untuk orang-orang faqir dan miskin?".(Al-Sharouni h. 20)

     Pada kutipan cerita di atas, gambaran aspek religi terlihat pada kutipan kata dzhalimi. Dalam cerita, Syaikh Abdul Mu'min memberi peranyaan kepada tamunya yang sebenarnya pertanyaan tersebut untuk menyinggung Al khadrawiy yang sebenarnya sedang terdhzalimi saat itu. Dalam islam perilaku dzhalim adalah perilaku yang terlarang dan di anggap dosa dalam agama.

"Saat aku telah pergi menemui Rabbku, pergilah ke pinggiran sana, dan cobalah bersiasat menyewa rumah itu. Di ruangan terkecilnya, dan itu adalah satu-satunya ruangan yang tak ada jendela, gali lah di sebelah dinding bagian timur. Itu adalah bagian yang jauh dari jalan, sehingga orang-orang tak akan mendengar suaramu saat menggali. Setelah kedalamannya setinggi badan manusia, kamu akan menemukan peti dari besi, itu karena aku mengantisipasi kejadian-kejadian yang mungkin saja terjadi. Didalamnya, aku mengumpulkan jumlah harta yang banyak yang merupakan warisan ayahku, dan ayahku mendapatkan warisan itu dari kakek-kakeknya.", tambah Ad-Dinariy"(Al-Sharouni h. 34)

     Pada kutipan cerita di atas, gambaran aspek religi juga terlihat pada uangkapan Ad dinariy bahwa "Saat aku telah pergi menemui Robbku" dalam cerita, Ad dinariy tahu bahwa penyakit yang dideritanya tidak akan sembuh dan diapun akan segera wafat dan kembali bertemu Allah swt dan sebelum kematianya Ad dinariy mewasiatkan semua harta yang dimilikinya untuk dia berikan kepada Syaik Adbul Mu'min sebagai tenta derimakasihnya yang telah merawatnya. 

DAFTAR PUSTAKA

<!--[if !supportLists]-->1.    <!--[endif]-->DAFTAR PUSTAKA BERBAHASA ARAB

?????? ???? ????? ?????? ????? ?????? ?????? 1990.

????? ???? ??? ?????? ???? ???? ???? ????????? ?????? ???????? ???????? ????? ?????? 2011? ??? ???????.

???? ?????? ????? ?????: ???? ??????. ?????: ????????? 1999.

????? ????? ????? ?????? ???????: ??????? ????????? 2012.

??????? ?. ???? ??? ???????? ????? ?????? ???? ????? ??? ???????? : ????? ???? ?? ????? 2006.

???????? ???? ????? ?????? ????????? ???????? (?????? ??????? 2010? ????? ??????? : 30 ???? 2016.

???????? ???? ????? ?????? ????????? ???????? (?????? ??????? 2014? ??? ???? ????? ????????? 2004.

??????? ????? ?????????????? ??? ????? ?????? ????? ?????? ?????? ?????? ??????.23.?????.4 ?????.

????? ???? ???? ???? ???? ?????? ??????????? ?????? 2009.

?????? ????? ??? ???????????? ?? ????????? ????????? ????-??????? 2017.

???????? ???? ???? ???? ????? "??? ?????? ????? ?? ????? ???????? ( ????? ?????????? ????????)"? ???? ????? ???? ?????? ?????????? ?????? 27? ????? 3: 2019.

??????? ???? ???????? ????? ??????? ????? ????? ????? ?????????? ?? ????? ?????? ????? ???? ????? ??? ???? ???????? 1? ??? ?????? ???????? 2010.

???????? ???? ???? ???? ??? ?????. ???????? ??????????. ?????? ??????? ??????: ??? ???? ?????? 2012 ?.

??????? ??????? ???? ???????? ???? ??? ????? ????????’????? ?????? 2009.

????? ???? ????? ??????? ?????????? ?? ??????? ???? ????? ???? ?????? ?????????? ?????? 27? ????? 6 : 2019.

??????? ???? ?????? ???? ???????? ?????????? ????? ????? ??????? ?? ????? ??? ????????.

????? ????? ??????? ?????????? (????????? 1999.

?????? ?????? ??????? ??? ????? ??????? ?? ??????? ?????? ???????-??????? 2015.

?????? ????. ?? ????? ?????. ????? : ??????? ?????? ???????? ??????. 1993.

??????????? ? ????? ?????? ?? ??? ????????? ??? ??????? ??????? ???????? 1998.

????? ????? ?????? ?????????? ?????? ??????? ??????? 2022.

??? ????? ?????? ?????????? ???????? ?? ???? ??? ????????? ????????? ????? ??????.

????? ?????? ????? ?????? ??????? 2002.

????? ????? ???????? ??????????? ??? ??????? 2020.

??? ?????? ????????? 2019.

??????? ??????? ??? ?????? ????? (???? ?????? ???????.

?????? ??????? ???? ???? ???? ?????? ?????? ?? ????? ??????? ??? ??????? ?????????? 2014.

???? ??? ???? ???? ??? ???????? ??????????? ??? ?????? ????? ????????? ?????? ??????? ?????? 2005.

????????? ???? ?? ????? ?? ?????? ??????? ????? ?????? 2010.

???????? ???? ???? ??? ????? ??????? "???? ???? ??????:????? ????? ??????? ???????? ????? ?????? ???? ??????? ????????? ???????? ??????? 2022.

????? ???? ????? ?????? ???????? ????? ???????? ??????. https://www.alhurra.com/different-angel/2022/06/12.

??????? ????? ????? ????? ????? ???????? ?????? 2020.

????? ???????? ???? ??? ?????? ????? ??? ????? ???? ??? ?????? "???????" 2013/2014.

????? ??? ?????? ??? ??????? ????? ???????? ?????? ?????? ?? ?????? ??????. ??????? ????? ?? ??? ?????? ?????????? ???? ?????? ?????????? ??????? ??????????? 2019.

???????? ????? ????? (??????? ??????? 2015

??????? ???? ??? ??????? ????? ?????? ?????????? ??? ???????? ???????? 2011.

<!--[if !supportLists]-->2.      <!--[endif]-->DAFTAR PUSTAKA BERBAHASA INDONESIA<!--[if supportFields]>ADDIN Mendeley Bibliography CSL_BIBLIOGRAPHY

A. Ghaffar, Nurkhalis, Al-Kabus (Analisis Sosiologi Sastra Pada Cerpen Karya Najib Kailani), Laporan Penelitian Mandiri, UIN Alauddin Makassar, 2021

Durkheim, The Rules Of Sociological Method and Sel