Bagi pecinta animal planet, pasti sudah mengenal baik kehidupan binatang paling populer, Singa, Si Raja Hutan, meskipun istilah ini mungkin perlu dikoreksi karena ternyata Singa rata-rata hidup di padang rumput, Sabana, dan alam bebas seperti yang ada di Afrika dan India. Saking terkenal dengan kekhasannya, Singa dipakai sebagai zodiak, Leo dan jati dirinya difilmkan, Lion King.
Ada yang menarik dari kehidupan Singa, hidup berkelompok dan kelompoknya itulah menjadi keluarganya. Keluarga Singa terdiri dari satu Jantan sebagai kepala keluarga dan beberapa betina. Untuk menjadi kepala keluarga si jantan harus bertarung sesama jantan, untuk memperebutkan siapa yang berhak menjadi bos pada keluarga Singa yang yang diinginkan, pertarungan yang saling melukai, berdarah-darah, bahkan bisa sampai terbunuh. Itulah hukum 'rimba' mereka.
Namun setelah menjadi satu kelompok keluarga, satu sama lainnya sangat setia, loyalitas tunggal pada kelompoknya tidak bisa ditawar. Kehidupan alam diperuntukkan untuk keluarganya. Dan yang menarik, setelah menjadi keluarga, pencari nafkah utama adalah Singa betina, Singa jantan hanya menikmati berguling menunggu hasil buruan, bersama anak-anaknya. Si jantan tugasnya sebagai simbol sekuritas dari gangguan luar.
Itulah cerminan kehidupan binatang buas terkuat, meskipun garang, muka sangar, dan bisa melumat musuh seketika, mereka punya rasa afeksi, cinta, dan sayang terhadap kehidupan keluarganya. Mereka juga memiliki 'kesadaran hewani' bahwa kehidupan itu adalah kebersamaan, dan kunci kebersamaan itu ada dalam kehidupan kelompok. Sebagai binatang, Singa hanya memanfaatkan insting untuk bertahan hidup, menggunakan naluri untuk membangun keluarga dan menjaganya. Jangan pernah terbersik di pikiran bahwa mereka memiliki akal, mereka binatang. Yang berakal itu adalah kita, manusia.