Problematika Pembacaan Teks Berbahasa Arab Siswa Kelas 11 MAN 1Bulukumba; Analisis Fonologi

  • 04:04 WITA
  • Administrator
  • Artikel

Dalam belajar bahasa asing, kebanyakan orang melakukan kesalahan lisan dan tertulis. Ini karena perbedaan bahasa asli dan bahasa asing yang ingin Anda pelajari. Dalam mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa asing, sering terjadi kesalahan dalam pengucapan bunyi bahasa Arab.

       Kurangnya pemahaman siswa dalam membaca teks Arab menunjukkan bahwa mereka melakukan kesalahan dalam membaca, terutama dari sudut pandang fonetik. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengkaji pemahaman siswa dalam membaca teks Arab agar sejalan dengan keluarnya huruf. Karena peneliti menemukan beberapa kesalahan siswa dalam membaca kalimat bahasa Arab. Seperti "قلب" yang dibaca "كلب" yang mengakibatkan perubahan makna pada kata yang diucapkan, sehingga perlu perbaikan.

       Peneliti memilih subjek untuk kelas sebelas karena diantara semua kelas yang ada, kelas sebelas telah melakukan jumlah kesalahan yang lumayan banyak dalam membaca teks-teks Arab. Jadi peneliti melakukan penelitian di kelas sebelas. Kesalahan ini pada akhirnya akan mempengaruhi makna teks yang dibaca siswa. Salah mengucapkan huruf menciptakan efek yang akan membuat makna kalimat berantakan dan bahkan tidak berarti. Jika kesalahan ini dilakukan dalam skala besar, itu akan menyebabkan masalah besar. Kemudian peneliti mengambil judul penelitian, yaitu "Masalah dalam membaca teks Arab pada siswa kelas sebelas MAN 1 Bulukumba (studi analisis fonologis)"

       Berdasarkan latar belakang skripsi ini, peneliti ingin meneliti masalah dalam membaca teks Arab di kalangan siswa kelas sebelas MAN 1 Bulukumba, dan juga ingin dalam hal ini untuk menyajikan masalah dasar yang merupakan titik awal dalam studi penelitian sebagai berikut:

1. Kesalahan apa yang kadang-kadang terjadi dalam membaca naskah arab?

2. Apa yang menyebabkan terjadinya kesalahan tersebut dan apa dampak dari masalah tersebut?

3. Bagaimana penyelesaian dari masalah tersebut?

       Tujuan penelitian dari skripsi ini adalah untuk mengetahui masalah yang mungkin sering terjadi dalam membaca teks Arab di kalangan siswa kelas sebelas MAN 1 Bulukumba. Dan untuk mengetahui penyebab dan dampak dari masalah ini dan mencari solusi dari kesalahan dalam membaca teks Arab di kalangan siswa kelas sebelas MAN 1 Bulukumba.

       Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang berfokus pada aspek kualitatif pengumpulan data atau bukan numerik. Sumber utamanya adalah siswa kelas sebelas MAN 1 Bulukumba.    Sedangkan sumber sekunder dalam surat ini adalah data pendukung adalah buku-buku pendukung pendidikan, file, wawancara dengan guru bahasa Arab, dll.

 

B. Kesalahan yang kadang-kadang terjadi dalam membaca naskah arab

       Bahasa adalah suatu sistem yang mempergunakan symbol-simbol bunyi ujaran yang bersifat arbitrerm yang dapat diperkuat dengan gerak gerik badaniyah yang nyata. Ia merupakan symbol. Karena rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap harus diberikan makna tertentu. Symbol adalah makna yang diberikan kepada sesuatu yang dapat diserap oleh panca indera atau dengan kata lain bunyi-bunyi itu tersusun menurut system tertentu, sehingga dapat dimengerti oleh penerimanya. Bahasa arab merupakan suatu alat komunikasi Dan juga sebagai bahasa internasional yang telah diakui dan digunakan sebagai bahasa resmi perserikatan bangsa-bangsa yang telah digunakan sejak tahun 1973. Dalam hal ini membuktikan bahwa bahasa arab mempunyai peranan yang sangat penting dalam pergaulan, yang telah memasuki dunia globalisasi informasi dan komunikasi. Mempelajari bahasa arab sangatlah dianjurkan, jika tidak dikatakan sebagai sebuah kewajiban. maka tidak mengherankan apabila Dalam dunia pendidikan di Indonesia, pelajaran bahasa arab merupakan pelajaran yang senantiasa diajarkan sejak tingkat pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi dibawah naungan Kementrian Agama Republik Indonesia. Bahkan ada juga sebagian yang bukan dari naungan kementrian agama republic Indonesia yang menjadikan pelajaran bahasa Arab sebagai muatan local.

       Dalam mempelajari bahasa asing, kebanyakan orang mengalami kesalahan baik lisan maupun tulisan. Hal ini disebabkan karena perbedaan dari bahasa ibu dan bahasa asing yang ingin dipelajari. Dalam pembelajaran bahasa arab sebagai bahasa asing, sering ditemukan kesalahan dalam pengucapan bunyi-bunyi bahasa arab atau kesalahan makhorijul huruf. Siswa di semester kesebelas, yang belajar bahasa Arab, dan memiliki kelebihan dan kekurangan dalam hal kualitas bahasa, terutama dalam keterampilan membaca teks Arab dalam hal fonetik, sehingga dalam pengetahuan bahasa Arab mereka memiliki pengalaman yang berbeda, tetapi meskipun demikian, mereka masih salah dalam mengucapkan huruf-huruf keluar dari huruf dan huruf pasang, dan mereka sering rata-rata kesalahan dalam berjalan seperti pada huruf ع، ه، ق،ذ، خ، ض. Dapat dilihat bahwa salah satu alasan kesulitan ini adalah bahwa huruf-hurufnya tampak mirip dan tidak ada dalam bahasa mereka sendiri sehingga mereka sering tidak dapat membedakan antara membaca dan juga sulit untuk mengubah kebiasaan yang melekat dalam diri mereka. Untuk mendeteksi kesalahan fonetik dalam keterampilan membaca siswa kelas sebelas MAN 1 Bulukumba, peneliti menginstruksikan siswa untuk membaca teks-teks Arab yang disediakan dan dipilih satu per satu sehingga kesalahan dapat dideteksi dan dilihat sehingga kesalahan ini dapat diperbaiki. Dari hasil analisis bacaan siswa, peneliti menemukan beberapa kesalahan. Kesalahan ini terjadi pada bahasa lisan, yaitu ketika siswa salah dalam mengucapkan kata atau kalimat yang diberikan, dari hasil tes ditemukan kesalahan pada bunyi atau ucapan dari bacaan siswa.

       Bacaan yang diberikan berupa teks dalam bahasa Arab yang mencakup semua huruf kalimat, kemudian peneliti mencatat bacaan siswa satu demi satu, dan peneliti mendengar dan membaca ulang siswa sehingga dapat diidentifikasi dan kesalahan yang direkam terjadi Fokus yang akan diperiksa dan dianalisis pada bagian membaca yang sering menemukan kesalahan dalam membaca, kemudian mencari penyebab kesalahan yang terjadi, dan bagaimana kesalahan dapat terjadi setelah itu ia dapat menemukan solusi yang tepat untuk memperbaikinya. Setelah belajar membaca dari kosakata, ada banyak kesalahan fonetik yang sering terjadi pada kelas sebelas MAN 1 Bulukumba, dan kesalahan yang sering terjadi pada vokal panjang adalah huruf, font dan kesalahan yang menonjol, yang ditemukan pada huruf-huruf huruf tenggorokan, tetapi fokus masalah dalam penelitian ini adalah ditemukannya kesalahan yang hanya ditemukan pada huruf tenggorokan dan lidah.

C. Apa yang menyebabkan terjadinya kesalahan tersebut dan apa dampak dari masalah tersebut 1. Faktor Penyebab Terjadinya Kesalahan dalam Membaca Teks Berbahasa Arab Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjadi faktor penyebab terjadinya kesalahan siswa dalam membaca naskah arab meliputi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal :

1. Faktor Internal:

1. Anggapan bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang sulit

       Pada dasarnya, mempelajari bahasa yang baru merupakan hal yang sulit. Karena setiap siswa berasal dari daerah yang berbeda maka cara pengucapan pun berbeda. Sehingga siswa menganggap bahasa arab adalah bahasa yang susah untuk dipelajari. Menurut Ali Akbar, bahasa Arab adalah bahasa yang susah, karena belum mengetahui pelafalan hurufnya.

2. Pengalaman

       Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa, peneliti menemukan bahwa hampir semua siswa memiliki pengalaman belajar bahasa arab sebelum mereka masuk di MAN 1 Bulukumba. Adapun dalam aspek kepemilikan kompetensi bahasa siswa, berdasarkan hasil tes kemampuan membaca siswa dinilai kurang, terutama dalam penyebutan huruf hijaiyah. Bahkan beberapa siswa menganggap bahwa membaca teks berbahasa arab sama halnya dengan membaca Al Qur’an yang didahului dengan ta’udz dan basmalah.

3. Minat membaca

       Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa dan hasil pengamatan ketika pembelajaran bahasa arab berlangsung, peneliti menemukan bahwa siswa antusias mengikuti pembelajaran bahasa arab. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran para siswa dalam pembelajaran. Sebagaimana yang dikatakan oleh Farel Fahriansa, bahwa siswa memiliki minat untuk mempelajari dan memahami bahasa arab. Disamping itu, minat yang mereka miliki hanya sekedar keinginan saja tanpa ada banyak usaha yang dilakukan dari para siswa.

4. Motivasi

        Siswa Berdasarkan hasil pengamatan ketika pembelajaran bahasa arab berlangsung, peneliti menemukan bahwa para siswa tidak membiasakan diri untuk membaca teks arab. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi untuk belajar siswa masih kurang. Menurut Pak Zaenal, S.Ag., motivasi siswa dalam belajar bahasa Arab terutama dalam menghafal kosa kata itu masih sangat kurang, padahal dalam mempelajari bahasa arab harus banyak memperkaya kosa kata.

2. Faktor Eksternal

1. Bahasa Ibu dan Lingkungan

       Factor bahasa ibu dan lingkungan sangat mempengaruhi hasil pada ketermpilan membaca teks berbahasa arab. Karena siswa yang berasal dari daerah yang berbeda beda maka penuturannya pun berbeda. Akibatnya bahasa arab yang dibawakan teridentifikasi bernuansa local, khususnya dalam aspek penuturan. Menurut Arifah Maulidya Ishar, yang membuat bahasa arab arab sulit, karena beberapa penuturan yang tidak ada dalam penuturan Indonesia.

2. Guru

       Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap guru dalam proses pembelajaran dinilai kurang antusias. Misalkan antusias dalam penampilan ketika membacakan sebuah teks berbahasa arab, guru kurang mengekspresikannya. Hal ini menyebabkan para siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Temuan dalam penelitiaan ini sejalan dengan pendapat Rahim (2005) bahwa untuk memotivasi meningkatkan hasil belajar siswa, guru bisa memberikan model dan contoh untuk dilihat dan ditiru, baik dalam intonasi, melafalkan kalimat, maupun ekspresi wajah. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, ditemukan bahwa guru kurang dalam menggunakan media dalam pembelajaran. Kurangnya ketersediaan media dalam pembelajaran ini menjadi salah satu tidak semangatnya siswa dalam pembelajaran bahasa arab. Sehingga berdampak pada kemampuan siswa dalam membaca dan memahami teks arab juga pada hasil belajar dalam pembelajaran bahasa arab yang masih rendah. Selain itu, dalam hal mobilitas posisi, guru terlihat hanya diam di tempat duduk saja, tidak bergerak untuk berkeliling melihat kegitan yang dilakukan oleh siswa saat pembelajaran berlangsung. Padahal dengan berkeliling tersebut, guru dapat mementor siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.

3. Buku Pedoman

       Hasil penelitian menemukan bahwa buku pedoman pembelajaran yang digunakan belum tersedia seutuhnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Fathur Ilman, bahwasanya Tidak semua siswa memiliki buku pedoman pelajaran bahasa arab. Hal ini berpengaruh kepada keberhasilan pembelajaran. Temuan dalam penelitian ini sesuai dengan pendapat Supriadi (2000) bahwa buku teks merupakan media instruksional yang dominan peranannya di kelas dan juga bagian sentral dalam system pendidikan. Melalui buku teks yang baik maka pihak guru maupun siswa akan merasa dimudahkan dalam pembelajaran. Buku teks yang baik akan mampu membantu guru dalam mengembangkan materi ajar dan akan sangat memudahkan siswa untuk memperoleh pemahaman mengenai apa yang diajarkan.

2. Dampak masalah tersebut

       Adapun dampak dari kesalahan membaca naskah arab, khususnya pada kesalahan penuturan huruf arab pada siswa kelas sebelas MAN 1 Bulukumba yaitu kegagalan makna yang menyebabkan kesalahpahaman antara si pembicara dan pendengar. Karena dalam hal ini aspek bunyi sangat berperan dalam membentuk makna ketika proses komunikasi anatara pembicara dengan mitra bicara. Tujuannya agar pesan yang sampai kepada penerima pesan dapat dipahami sesuai dengan yang dimaksud oleh pemberi pesan.

D. Bagaimana penyelesaian dari masalah tersebut

Setelah diketahui faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan siswa dalam membaca naskah arab, maka peneliti akan sedikit memaparkan solusi untuk memperbaiki kesalahan siswa dalam membaca teks arab :

1. Untuk mengatasi kurangnya pengalaman dan kepemilikan kompetensi berbahasa siswa maka perlu diadakan sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan pemebendaharaan kosakata dan kaidah bahasa bagi siswa serta meningkatkan keterampilan membaca teks berbahasa arab bagi siswa.

2. Untuk mengatasi kurangnya minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran bahasa arab khususnya pada keterampilan membaca naskah arab, guru harus memberikan dorongan atau arahan untuk peningkatan kemampuan siswa dalam membaca teks berbahasa arab .

3. Guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang menarik, media pembelajaran yang jelas seperti audiovisual,dan menyiapkan latihan-latihan yang akan mengatasi kesulitan siswa dalam membaca teks berbahasa arab.

4. Memberi perhatian khusus pada siswa yang kurang dalam membaca teks berbahasa arab. Yaitu dengan memberi lebih banyak latihan membaca pada siswa. Sehingga siswa dapat terbiasa dalam membaca teks berbahasa arab.