Dalam belajar bahasa asing, kebanyakan orang melakukan kesalahan lisan dan tertulis. Ini karena perbedaan
bahasa asli dan bahasa asing yang ingin Anda pelajari. Dalam mempelajari bahasa
Arab sebagai bahasa asing, sering terjadi kesalahan dalam pengucapan bunyi
bahasa Arab.
Kurangnya
pemahaman siswa dalam membaca teks Arab menunjukkan bahwa mereka melakukan
kesalahan dalam membaca, terutama dari sudut pandang fonetik. Oleh karena itu,
peneliti tertarik untuk mengkaji pemahaman siswa dalam membaca teks Arab agar
sejalan dengan keluarnya huruf. Karena peneliti menemukan beberapa kesalahan siswa dalam membaca
kalimat bahasa Arab. Seperti "قلب" yang
dibaca "كلب" yang mengakibatkan perubahan makna pada kata yang
diucapkan, sehingga perlu perbaikan.
Peneliti
memilih subjek untuk kelas sebelas karena diantara semua kelas yang ada, kelas
sebelas telah melakukan jumlah kesalahan yang lumayan banyak dalam membaca
teks-teks Arab. Jadi peneliti melakukan penelitian di kelas sebelas. Kesalahan
ini pada akhirnya akan mempengaruhi makna teks yang dibaca siswa. Salah
mengucapkan huruf menciptakan efek yang akan membuat makna kalimat berantakan
dan bahkan tidak berarti. Jika kesalahan ini dilakukan dalam skala besar, itu
akan menyebabkan masalah besar. Kemudian peneliti mengambil judul penelitian,
yaitu "Masalah dalam membaca teks Arab pada siswa kelas sebelas MAN 1
Bulukumba (studi analisis fonologis)"
Berdasarkan
latar belakang skripsi ini, peneliti ingin meneliti masalah dalam membaca teks
Arab di kalangan siswa kelas sebelas MAN 1 Bulukumba, dan juga ingin dalam hal
ini untuk menyajikan masalah dasar yang merupakan titik awal dalam studi
penelitian sebagai berikut:
1. Kesalahan apa yang kadang-kadang terjadi dalam membaca
naskah arab?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya kesalahan
tersebut dan apa dampak dari masalah tersebut?
3.
Bagaimana penyelesaian dari masalah tersebut?
Tujuan penelitian dari skripsi ini adalah untuk mengetahui
masalah yang mungkin sering terjadi dalam membaca teks Arab di kalangan siswa
kelas sebelas MAN 1 Bulukumba. Dan untuk mengetahui penyebab
dan dampak dari masalah ini dan mencari solusi dari kesalahan dalam membaca
teks Arab di kalangan siswa kelas sebelas MAN 1 Bulukumba.
Penelitian
ini merupakan penelitian lapangan. Model penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif yang berfokus pada aspek kualitatif
pengumpulan data atau bukan numerik. Sumber utamanya adalah siswa kelas sebelas
MAN 1 Bulukumba. Sedangkan sumber
sekunder dalam surat ini adalah data pendukung adalah buku-buku pendukung
pendidikan, file, wawancara dengan guru bahasa Arab, dll.
B. Kesalahan yang kadang-kadang terjadi dalam membaca
naskah arab
Bahasa
adalah suatu sistem yang mempergunakan symbol-simbol bunyi ujaran yang bersifat
arbitrerm yang dapat diperkuat dengan gerak gerik badaniyah yang nyata. Ia
merupakan symbol. Karena rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap harus
diberikan makna tertentu. Symbol adalah makna yang diberikan kepada sesuatu
yang dapat diserap oleh panca indera atau dengan kata lain bunyi-bunyi itu
tersusun menurut system tertentu, sehingga dapat dimengerti oleh penerimanya.
Bahasa arab merupakan suatu alat komunikasi Dan juga sebagai bahasa internasional
yang telah diakui dan digunakan sebagai bahasa resmi perserikatan bangsa-bangsa
yang telah digunakan sejak tahun 1973. Dalam hal ini membuktikan bahwa bahasa
arab mempunyai peranan yang sangat penting dalam pergaulan, yang telah memasuki
dunia globalisasi informasi dan komunikasi. Mempelajari bahasa arab sangatlah
dianjurkan, jika tidak dikatakan sebagai sebuah kewajiban. maka tidak
mengherankan apabila Dalam dunia pendidikan di Indonesia, pelajaran bahasa arab
merupakan pelajaran yang senantiasa diajarkan sejak tingkat pendidikan dasar
hingga pendidikan tinggi dibawah naungan Kementrian Agama Republik Indonesia.
Bahkan ada juga sebagian yang bukan dari naungan kementrian agama republic
Indonesia yang menjadikan pelajaran bahasa Arab sebagai muatan local.
Dalam
mempelajari bahasa asing, kebanyakan orang mengalami kesalahan baik lisan
maupun tulisan. Hal ini disebabkan karena perbedaan dari bahasa ibu dan bahasa
asing yang ingin dipelajari. Dalam pembelajaran bahasa arab sebagai bahasa
asing, sering ditemukan kesalahan dalam pengucapan bunyi-bunyi bahasa arab atau
kesalahan makhorijul huruf. Siswa di semester kesebelas, yang belajar bahasa
Arab, dan memiliki kelebihan dan kekurangan dalam hal kualitas bahasa, terutama
dalam keterampilan membaca teks Arab dalam hal fonetik, sehingga dalam
pengetahuan bahasa Arab mereka memiliki pengalaman yang berbeda, tetapi
meskipun demikian, mereka masih salah dalam mengucapkan huruf-huruf keluar dari
huruf dan huruf pasang, dan mereka sering rata-rata kesalahan dalam berjalan
seperti pada huruf ع، ه، ق،ذ، خ، ض. Dapat dilihat bahwa salah satu
alasan kesulitan ini adalah bahwa huruf-hurufnya tampak mirip dan tidak ada
dalam bahasa mereka sendiri sehingga mereka sering tidak dapat membedakan
antara membaca dan juga sulit untuk mengubah kebiasaan yang melekat dalam diri
mereka. Untuk mendeteksi kesalahan fonetik dalam keterampilan membaca siswa
kelas sebelas MAN 1 Bulukumba, peneliti menginstruksikan siswa untuk membaca
teks-teks Arab yang disediakan dan dipilih satu per satu sehingga kesalahan
dapat dideteksi dan dilihat sehingga kesalahan ini dapat diperbaiki. Dari hasil
analisis bacaan siswa, peneliti menemukan beberapa kesalahan. Kesalahan ini
terjadi pada bahasa lisan, yaitu ketika siswa salah dalam mengucapkan kata atau
kalimat yang diberikan, dari hasil tes ditemukan kesalahan pada bunyi atau
ucapan dari bacaan siswa.
Bacaan yang
diberikan berupa teks dalam bahasa Arab yang mencakup semua huruf kalimat,
kemudian peneliti mencatat bacaan siswa satu demi satu, dan peneliti mendengar
dan membaca ulang siswa sehingga dapat diidentifikasi dan kesalahan yang
direkam terjadi Fokus yang akan diperiksa dan dianalisis pada bagian membaca
yang sering menemukan kesalahan dalam membaca, kemudian mencari penyebab
kesalahan yang terjadi, dan bagaimana kesalahan dapat terjadi setelah itu ia
dapat menemukan solusi yang tepat untuk memperbaikinya. Setelah belajar membaca
dari kosakata, ada banyak kesalahan fonetik yang sering terjadi pada kelas
sebelas MAN 1 Bulukumba, dan kesalahan yang sering terjadi pada vokal panjang adalah
huruf, font dan kesalahan yang menonjol, yang ditemukan pada huruf-huruf huruf
tenggorokan, tetapi fokus masalah dalam penelitian ini adalah ditemukannya
kesalahan yang hanya ditemukan pada huruf tenggorokan dan lidah.
C. Apa yang menyebabkan terjadinya kesalahan tersebut dan
apa dampak dari masalah tersebut 1. Faktor Penyebab Terjadinya Kesalahan dalam
Membaca Teks Berbahasa Arab Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh
peneliti, hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjadi faktor penyebab terjadinya
kesalahan siswa dalam membaca naskah arab meliputi dua faktor, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal :
1. Faktor Internal:
1. Anggapan bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang sulit
Pada
dasarnya, mempelajari bahasa yang baru merupakan hal yang sulit. Karena setiap siswa berasal dari daerah
yang berbeda maka cara pengucapan pun berbeda. Sehingga siswa menganggap bahasa
arab adalah bahasa yang susah untuk dipelajari. Menurut Ali Akbar, bahasa Arab
adalah bahasa yang susah, karena belum mengetahui pelafalan hurufnya.
2. Pengalaman
Berdasarkan
hasil wawancara dengan guru dan siswa, peneliti menemukan bahwa hampir semua
siswa memiliki pengalaman belajar bahasa arab sebelum mereka masuk di MAN 1
Bulukumba. Adapun dalam aspek kepemilikan kompetensi bahasa siswa, berdasarkan
hasil tes kemampuan membaca siswa dinilai kurang, terutama dalam penyebutan
huruf hijaiyah. Bahkan beberapa siswa menganggap bahwa membaca teks berbahasa
arab sama halnya dengan membaca Al Qur’an yang didahului dengan ta’udz dan
basmalah.
3. Minat membaca
Berdasarkan
hasil wawancara dengan siswa dan hasil pengamatan ketika pembelajaran bahasa
arab berlangsung, peneliti menemukan bahwa siswa antusias mengikuti
pembelajaran bahasa arab. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran para siswa dalam
pembelajaran. Sebagaimana yang dikatakan oleh Farel Fahriansa, bahwa siswa
memiliki minat untuk mempelajari dan memahami bahasa arab. Disamping itu, minat
yang mereka miliki hanya sekedar keinginan saja tanpa ada banyak usaha yang
dilakukan dari para siswa.
4. Motivasi
Siswa
Berdasarkan hasil pengamatan ketika pembelajaran bahasa arab berlangsung,
peneliti menemukan bahwa para siswa tidak membiasakan diri untuk membaca teks
arab. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi untuk belajar siswa masih kurang.
Menurut Pak Zaenal, S.Ag., motivasi siswa dalam belajar bahasa Arab terutama
dalam menghafal kosa kata itu masih sangat kurang, padahal dalam mempelajari
bahasa arab harus banyak memperkaya kosa kata.
2. Faktor Eksternal
1. Bahasa Ibu dan Lingkungan
Factor
bahasa ibu dan lingkungan sangat mempengaruhi hasil pada ketermpilan membaca
teks berbahasa arab. Karena siswa yang berasal dari daerah yang berbeda beda
maka penuturannya pun berbeda. Akibatnya bahasa arab yang dibawakan
teridentifikasi bernuansa local, khususnya dalam aspek penuturan. Menurut
Arifah Maulidya Ishar, yang membuat bahasa arab arab sulit, karena beberapa
penuturan yang tidak ada dalam penuturan Indonesia.
2. Guru
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sikap guru dalam proses pembelajaran dinilai kurang
antusias. Misalkan antusias dalam penampilan ketika membacakan sebuah teks
berbahasa arab, guru kurang mengekspresikannya. Hal ini menyebabkan para siswa
kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Temuan dalam penelitiaan ini
sejalan dengan pendapat Rahim (2005) bahwa untuk memotivasi meningkatkan hasil
belajar siswa, guru bisa memberikan model dan contoh untuk dilihat dan ditiru,
baik dalam intonasi, melafalkan kalimat, maupun ekspresi wajah. Berdasarkan
hasil wawancara dengan siswa, ditemukan bahwa guru kurang dalam menggunakan
media dalam pembelajaran. Kurangnya ketersediaan media dalam pembelajaran ini
menjadi salah satu tidak semangatnya siswa dalam pembelajaran bahasa arab.
Sehingga berdampak pada kemampuan siswa dalam membaca dan memahami teks arab
juga pada hasil belajar dalam pembelajaran bahasa arab yang masih rendah.
Selain itu, dalam hal mobilitas posisi, guru terlihat hanya diam di tempat
duduk saja, tidak bergerak untuk berkeliling melihat kegitan yang dilakukan
oleh siswa saat pembelajaran berlangsung. Padahal
dengan berkeliling tersebut, guru dapat mementor siswa ketika proses
pembelajaran berlangsung.
3.
Buku Pedoman
Hasil penelitian menemukan bahwa buku
pedoman pembelajaran yang digunakan belum tersedia seutuhnya. Sebagaimana yang
dikatakan oleh Fathur Ilman, bahwasanya Tidak semua siswa memiliki buku pedoman
pelajaran bahasa arab. Hal ini berpengaruh kepada keberhasilan pembelajaran.
Temuan dalam penelitian ini sesuai dengan pendapat Supriadi (2000) bahwa buku
teks merupakan media instruksional yang dominan peranannya di kelas dan juga
bagian sentral dalam system pendidikan. Melalui buku teks yang baik maka pihak
guru maupun siswa akan merasa dimudahkan dalam pembelajaran. Buku teks yang
baik akan mampu membantu guru dalam mengembangkan materi ajar dan akan sangat
memudahkan siswa untuk memperoleh pemahaman mengenai apa yang diajarkan.
2.
Dampak masalah tersebut
Adapun dampak dari kesalahan membaca
naskah arab, khususnya pada kesalahan penuturan huruf arab pada siswa kelas
sebelas MAN 1 Bulukumba yaitu kegagalan makna yang menyebabkan kesalahpahaman
antara si pembicara dan pendengar. Karena dalam hal ini aspek bunyi sangat berperan dalam
membentuk makna ketika proses komunikasi anatara pembicara dengan mitra bicara.
Tujuannya agar pesan yang sampai kepada penerima pesan dapat dipahami sesuai
dengan yang dimaksud oleh pemberi pesan.
D. Bagaimana penyelesaian dari masalah tersebut
Setelah diketahui faktor-faktor yang menyebabkan
kesalahan siswa dalam membaca naskah arab, maka peneliti akan sedikit
memaparkan solusi untuk memperbaiki kesalahan siswa dalam membaca teks arab :
1. Untuk mengatasi kurangnya pengalaman dan
kepemilikan kompetensi berbahasa siswa maka perlu diadakan sebuah program yang
bertujuan untuk meningkatkan pemebendaharaan kosakata dan kaidah bahasa bagi
siswa serta meningkatkan keterampilan membaca teks berbahasa arab bagi siswa.
2. Untuk mengatasi kurangnya minat dan motivasi siswa
dalam pembelajaran bahasa arab khususnya pada keterampilan membaca naskah arab,
guru harus memberikan dorongan atau arahan untuk peningkatan kemampuan siswa
dalam membaca teks berbahasa arab .
3. Guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang
menarik, media pembelajaran yang jelas seperti audiovisual,dan menyiapkan
latihan-latihan yang akan mengatasi kesulitan siswa dalam membaca teks
berbahasa arab.
4.
Memberi perhatian khusus pada siswa yang kurang dalam membaca teks berbahasa
arab. Yaitu dengan memberi lebih banyak latihan membaca pada siswa. Sehingga
siswa dapat terbiasa dalam membaca teks berbahasa arab.